Mengulik Pemilu Amerika, Benarkah Setiap 4 Tahun Sekali?

Artikel ini membahas tentang berapa tahun sekali pemilu di Amerika Serikat digelar, perbedaan jenis pemilu di sana, serta bagaimana masyarakat Amerika merayakannya.

Kalau bicara soal pemilu, biasanya pikiran kita langsung tertuju pada suasana ramai, penuh baliho, orang sibuk kampanye, hingga perdebatan seru di meja makan keluarga. Sama halnya di Indonesia, negara lain juga punya tradisi pemilu mereka masing-masing. Salah satunya yang paling sering jadi sorotan dunia adalah pemilu di Amerika Serikat.

Banyak yang sering bertanya-tanya, “Sebenarnya, pemilu di Amerika itu berapa tahun sekali, sih?” Ada yang bilang 5 tahun, ada juga yang menyamakan dengan kita di Indonesia. Nah, daripada bingung, mari kita bahas pelan-pelan, santai saja seperti ngobrol dengan tetangga.

Pemilu Presiden Amerika: Rutin Tiap 4 Tahun

Di Amerika Serikat, pemilihan presiden dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Jadwal ini sudah baku dan diatur langsung dalam konstitusi mereka. Jadi, misalnya satu presiden terpilih di tahun 2020, maka pemilihan berikutnya otomatis akan berlangsung tahun 2024, lalu 2028, dan seterusnya.

Waktu pelaksanaannya pun unik. Pemilu presiden Amerika dilakukan pada hari Selasa pertama setelah Senin di bulan November. Jadi, tanggal pastinya bisa berbeda tiap periode, tapi tetap berada di minggu yang sama. Kenapa harus hari Selasa? Katanya, dulu dipilih hari itu supaya masyarakat bisa berangkat ke TPS tanpa terganggu urusan ibadah Minggu dan pasar tradisional yang biasanya ramai di hari Senin.

Kalau dipikir-pikir, cukup bijak juga mereka membuat aturan seperti itu. Sama seperti kita di rumah, kalau mau bikin jadwal belanja atau arisan, kan harus disesuaikan waktunya supaya semua orang bisa hadir.

Bukan Cuma Presiden yang Dipilih

Nah, kalau bicara pemilu Amerika, jangan dibayangkan hanya presiden saja yang dipilih. Ternyata mereka juga punya jadwal pemilu lain, seperti anggota parlemen, gubernur, hingga pejabat lokal. Jadi, sebenarnya hampir setiap dua tahun Amerika selalu punya pemilu.

  • Pemilu Presiden: setiap 4 tahun sekali.
  • Pemilu Kongres (House of Representatives): setiap 2 tahun sekali.
  • Pemilu Senat (Senators): 1/3 kursi dipilih setiap 2 tahun sekali, karena masa jabatan senator itu 6 tahun.
  • Pemilu Gubernur & pejabat lokal: waktunya berbeda-beda, tergantung aturan di tiap negara bagian.

Kalau didengar-dengar, hampir tiap saat rakyat Amerika punya kesempatan nyoblos. Jadi mereka tidak pernah terlalu jauh dari suasana pemilu. Ibaratnya seperti rumah tangga, pekerjaan mencuci piring atau menyapu itu kerjaan rutin, selalu berulang. Begitu juga soal pemilu, sudah jadi bagian dari keseharian warga di sana.

Sistem Pemilu Amerika yang Unik

Satu hal menarik, di Amerika ada yang namanya Electoral College. Jadi, walaupun rakyat memberikan suara, hasil akhirnya tidak dihitung secara langsung, melainkan melalui perwakilan suara dari tiap negara bagian. Mirip seperti kalau kita di rumah besar melakukan voting keluarga, tapi hasil keputusan tetap diwakilkan lewat suara kepala keluarga.

Inilah sebabnya kadang hasil pemilu di Amerika bisa bikin orang bingung. Ada calon presiden yang menang jumlah suara rakyat terbanyak (popular vote), tapi kalah dalam perhitungan electoral vote. Kondisi seperti itu pernah terjadi beberapa kali, salah satunya pada tahun 2016.

Pemilu sebagai Pesta Demokrasi

Kalau kita perhatikan, pemilu di Amerika itu tidak hanya tentang memilih pemimpin, tapi sudah seperti pesta besar. Dari pawai, debat calon presiden di televisi, sampai acara nonton bareng hasil hitung suara. Masyarakatnya benar-benar serius sekaligus antusias.

Saya jadi teringat saat pemilu di kampung. Walaupun sederhana, selalu ada suasana gembira: orang datang pakai baju terbaiknya, tetangga berkumpul sambil ngobrol, bahkan ada yang jualan gorengan di sekitar TPS. Ternyata di Amerika juga mirip, hanya saja skalanya jauh lebih besar dan disiarkan ke seluruh dunia.

Kenapa Dunia Ikut Menyorot Pemilu Amerika?

Kita mungkin bertanya-tanya, kenapa pemilu Amerika selalu jadi berita besar? Alasannya karena Amerika dianggap salah satu negara paling berpengaruh di dunia. Siapa pun yang terpilih jadi presiden di sana, biasanya akan membawa dampak terhadap ekonomi, politik, dan hubungan internasional. Bahkan harga-harga barang di pasar kita bisa ikut terpengaruh.

Seperti di rumah tangga, kalau kepala keluarga mengambil keputusan penting, pasti anak-anak ikut merasakan dampaknya. Begitulah kira-kira posisi pemilu Amerika terhadap negara lain.

Kesimpulan

Kalau ditarik garis besar, pemilu presiden Amerika dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Namun, secara keseluruhan rakyat Amerika hampir tidak pernah jauh dari suasana pemilu, karena ada pemilu kongres dan pemilu daerah yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali.

Jadi, jawaban singkatnya: pemilu presiden tiap 4 tahun, tapi pemilu secara umum ada terus tiap 2 tahun.

Sebagai ibu rumah tangga, saya melihat betapa repot sekaligus semangatnya orang Amerika merayakan pemilu. Mirip seperti kita yang selalu mempersiapkan acara keluarga, dari menyiapkan makanan, mengatur kursi tamu, sampai memastikan semua berjalan lancar. Bedanya, “acara” di sana jauh lebih besar: menentukan siapa pemimpin negara adidaya untuk beberapa tahun ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *