Proses dan Cara Penghitungan Suara KPPS yang Perlu Kita Pahami

Artikel ini membahas bagaimana sebenarnya proses penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dilakukan oleh KPPS.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, biasanya saya lebih sering mengurus urusan dapur, anak-anak, dan kebutuhan rumah sehari-hari. Tapi, saat tiba waktunya pemilu, saya juga punya rasa penasaran: bagaimana sih suara kita benar-benar dihitung oleh petugas setelah kita nyoblos di bilik suara? Jangan sampai kita hanya datang, mencoblos, lalu pulang, tanpa tahu bahwa di balik semua itu ada proses panjang yang dikerjakan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).

Saya mau berbagi cerita sekaligus penjelasan sederhana tentang cara penghitungan suara oleh KPPS, supaya kita semua, khususnya ibu-ibu seperti saya, lebih paham bahwa setiap satu suara itu benar-benar diperhatikan.

1. Selesainya Pemungutan Suara

Biasanya, TPS dibuka pagi hari, sekitar pukul 07.00, dan pemilih bisa datang sampai jam 13.00 siang. Nah, setelah waktu pemungutan selesai, pintu TPS ditutup, lalu petugas KPPS mulai bersiap untuk tahap yang sering bikin deg-degan: penghitungan suara. Saya ingat betul, kalau lewat TPS setelah jam 1 siang, suasananya sering masih ramai karena suara-suara kita sedang dihitung.

2. Kotak Suara Dibuka

Tahap berikutnya, kotak suara yang sebelumnya disegel kemudian dibuka di hadapan saksi partai, pengawas TPS, dan masyarakat yang ingin menyaksikan. Ini dilakukan supaya semua orang percaya kalau prosesnya jujur, tidak ada yang main-main. Bagai ibu-ibu memasak, ibaratnya semua bahan dimasukkan ke panci dalam keadaan utuh dan bersih, jadi hasilnya juga bisa dipercaya.

3. Satu per Satu Surat Suara Dibacakan

Nah, ini bagian yang menarik. Petugas KPPS akan membuka surat suara satu per satu. Lalu mereka membacakan dengan lantang kepada semua yang hadir. Nama calon atau partai yang dipilih langsung diumumkan. Setiap lembar surat suara yang sudah dibacakan kemudian dicatat oleh petugas lain di papan tulis atau formulir resmi. Jadi tidak ada yang sembunyi-sembunyi.

Proses ini memang agak lama, apalagi kalau jumlah pemilih di TPS banyak. Tapi menurut saya wajar, namanya juga hati-hati. Jangan sampai salah hitung, karena orang rela datang ke TPS membawa harapan, jadi suaranya harus benar-benar dijaga.

4. Surat Suara Sah dan Tidak Sah

Dalam proses penghitungan, tidak semua surat suara bisa dihitung sah. Ada kondisi di mana surat suara dianggap tidak sah, misalnya dicoblos lebih dari satu kolom, tidak dicoblos sama sekali, atau rusak. KPPS biasanya menjelaskan dengan terbuka kenapa surat itu dinyatakan tidak sah. Ini seperti kita lagi memilah belanjaan di pasar ada yang bagus, ada yang rusak, tentu harus dipisahkan.

5. Pencatatan dan Penjumlahan

Setelah semua surat suara dibacakan, hasil hitungan langsung ditotal. KPPS punya formulir resmi namanya C Hasil, di mana angka-angka perolehan suara tiap calon atau partai ditulis dengan rapi. Saksi partai dan pengawas TPS juga ikut mengawasi, bahkan masyarakat yang menonton bisa mencatat sendiri kalau mau. Jadi betul-betul terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi.

6. Penandatanganan Hasil

Sesudah penghitungan selesai, tidak berhenti begitu saja. Semua pihak yang hadir diminta tanda tangan, mulai dari petugas KPPS, saksi partai, hingga pengawas TPS. Hal ini sebagai bukti bersama bahwa memang angka tersebut sesuai hasil nyata di lapangan. Bagi saya, ini mirip saat kita menyelesaikan urusan arisan, lalu semua anggota sepakat dengan catatan uang yang masuk dan keluar. Sama-sama tanda tangan supaya yakin tidak ada salah atau keliru.

7. Penyerahan dan Pengiriman Hasil

Setelah ditandatangani, hasil penghitungan dibuat salinannya beberapa rangkap. Ada yang ditempel di TPS supaya warga bisa lihat, ada juga yang dikirim ke tingkat selanjutnya (PPS/kelurahan). Proses ini memang melelahkan, tapi penting sekali agar suara rakyat aman sampai tahap berikutnya.

Suasana Penghitungan Suara

Sebagai orang yang pernah beberapa kali ikut menonton penghitungan, suasananya biasanya campur aduk. Ada tegang, ada yang bersorak kecil kalau jagoannya dapat suara, tapi ada juga yang sabar menunggu sampai akhir. Walaupun lelah, tapi justru di sinilah letak demokrasi yang sebenarnya. Kita bisa melihat langsung hasil pilihan kita, bukan hanya mendengar dari berita.

Pentingnya Memahami Proses Ini

Kenapa saya menulis panjang lebar soal ini? Karena menurut saya, sebagai rakyat biasa, kita harus melek proses. Jangan cuma pas pemilu bilang “takut suaraku hilang”. Dengan tahu langkah demi langkah penghitungan di TPS, kita bisa lebih percaya bahwa suara kita benar-benar dihitung.

Ibarat mengurus rumah tangga, kalau kita tahu bagaimana pengeluaran dan pemasukan dicatat, kita jadi yakin uang belanja tidak hilang begitu saja. Begitu juga dengan suara dalam pemilu—dicatat, dihitung, ditandatangani, dan diumumkan di depan banyak orang.

Penutup

Itulah gambaran sederhana tentang cara penghitungan suara KPPS di TPS. Dari mulai kotak suara dibuka, surat suara dibacakan, perhitungan dicatat, sampai akhirnya hasil ditempel dan diserahkan. Semua dilakukan dengan terbuka supaya tidak ada keraguan.

Sebagai ibu rumah tangga, saya merasa penting untuk tahu proses ini, karena bagaimanapun juga suara saya adalah bagian kecil dari masa depan anak-anak saya. Semoga dengan memahami tahap ini, masyarakat semakin yakin bahwa demokrasi kita berjalan dengan jujur dan transparan.